Rabu, 21 Mei 2014

Menghidupkan Radio Telesonic NT-802

Radio Telesonic NT-802 ini didapat dari Semarang JawaTengah pada pertengahan Mei 2014. Keadaan no tested apa adanya, apapun kondisinya saya tetap senang karena radio telesonic model ini belum memilikinya.


Setelah dibersihkan, reparasi mulai dari bagian PA, bagian in tidak berfungsi karena rusak transistor PA  dan trafo IT. Gawat trafo IT modelnya lain, apakah masih ada yang jual?. PA radio Telesonic NT-802 ini  sistem OTL sudah cukup maju pada saat itu. Sambil menunggu mendapatkan trafo IT, reparasi langsung ke bagian mix-osc, bagian inipun telah maju, sudah menerapkan rangkaian yang terpisah antara mix dan osc. Terlihat bagian ini hanya kurang coil antena SW2, maka saya pasang coil antena (originalnya pakai koker picnic coil)  kemudian re-wiring.

 

Untuk mengujinya saya menggunakan amplifier eksternal, bagian IF bekerja, bagian mixer bekerja. Saya arahkan selektor ke SW1 ada tanda-tanda berfungsi kemudian ke SW2, lho kok menangkap siaran MW, saya jadi curiga bagian ini telah dimodifikasi. 

Keesokan harinya saya "berburu" trafo IT, tidak dapat, sampai mencari ke pasar loak. Penasaran saya coba lagi mencari ke salah satu toko yang kebetulan tempatnya bisa kita lihat, saya amati satu per satu, ternyata ada. Pantesan penjualnya bilang tidak ada karena tempatnya bertuliskan trafo OT. 

Setelah trafo IT terpasang, transistor 2SA 178 (bodi panjang) saya  ganti dengan AC 128 ex. radio Philips yang sama-sama menggunakan tegangan 9 volt. Belum berfungsi juga, saya cek transistor driver 2SA 171 ternyata putus, diganti dengan 2SA 175. Belum berfungsi juga, terakhir saya ganti elco kopling ke loud speaker, hasilnya bekerja, dari kejadian ini ini saya ganti semua kapasitor kopling.



Selanjutnya memulihkan bagian mix-osc, kalau mengembalikan ke SW2 kembali saya harus mengganti coil osc-nya, sulit mencarinya karena modelnya lain dari yang biasa (enam pin), kalaupun menggulung ulang saya nyerah he he he, akhirnya saya tetapkan biarkan MW. Coil antena SW2 pun saya ganti dengan MW, tapi kok tidak maksimal penerimaannya, saya cek kembali nilai-nilai komponen (kapasitor) bagian ini. Ternyata kapasitor kopling ke varco dan ke mix tidak sesuai, untuk ke mix SW1 saya ganti denan 2n2, ke MW 4n7 dan ke varco MW saya ganti kapasitor padder 510 PF, hasilnya memuaskan.


Sealanjutnya  memasang tali gelombang dan membuat jarum penunjuk menggunakan kawat email 1 mm.


Karena tempat battery originalnya sudah karatan saya putuskan untuk tidak dipakai dan membuat kembali menggunakan PCB dan per battery holder yang baru, atenapun diganti dengan yang baru.


Terakhir mengganti knob, radiopun siap menghiasi rak koleksi saya.


7 komentar:

  1. Batere Holder nya masih bersih & mulus. Beli di mana batere holder spt itu ya pak?

    BalasHapus
  2. Di Yogya mas, tims mas Rio sudah mampir.

    BalasHapus
  3. Saya dirumah ada tp kondisinya mati,kira2 klo dibenerin ongkosnya btapa mas ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tak belinya radio sampeyan mas. Dari pada nganggur

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. salam kenal, radio penuh kenangan, saat SMP pernah buat radio ini

    BalasHapus
  6. sundul om, biar artikelnya naik lagi :D (Y)

    BalasHapus